Bukankah Allah Swt telah berfirman : " Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan,
aku tidak mengerti masalah yang kuhadapi ini, begitu tertekannya hidupku ini sampai tak satu orangpun memahaminya", tapi satu hal yang harus dipahami betul bahwa mungkin masalah yang ada merupakan bagian untuk mendewasakanku, masalah yang ku hadapi merupakan cara untuk membuatku belajar. Percayalah kegagalan tak selamanya harus membuat diri menjadi frustasi karena dibalik kesulitan selalu ada kemudahan.Saat mengalami frustasi kita harus lebih bijak mengelolanya agar tidak menjadi bencana berkelanjutan. Boleh saja sich frustasi atau bersedih hati, tapi lakukan hal itu dalam batas yang sewajarnya saja.Jangan sampai kesedihan dan frustasi membuat kita loyo dan lemah.cukup kita gunakan sebuah logika sederhana. Tuhan adalah Sang Maha Kaya, dan Beliau sudah memberi "mandat" pada manusia untuk mengelola aset milik-Nya, yaitu dunia dan seisinya. Ini adalah sebuah "kepercayaan" yang tak ada duanya. Bayangkan, kita dipercaya oleh "Sosok" dengan kekayaan yang tak terukur dan otoritas yang tidak terbatas, inilah sebuah intagible asset yang sangat dahsyat. Gali lebih dalam lagi potensi diri, dan saat Anda siap, Sang Maha Pemurah pasti akan menghadirkan KESEMPATAN. Tidak ada seorang pun yang "dihadirkan" oleh-Nya di dunia ini untuk sekedar "menumpang hidup" dan "menunggu ajal tiba".seperti pepatah bilang: Batang kayu yang bagus tidak tumbuh dengan mudah. Semakin keras anginnya, semakin kuat pohonnya'.
